Masa Depan Pulau Mansinam Dibahas dalam FGD Bersama Pejabat Gubernur Papua Barat

MANOKWARI | ARTIK.ID – Sinode GKI di Tanah Papua bersama Pejabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere, mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Masa Depan Pulau Mansinam” pada Rabu (6/3). FGD ini membahas pengembangan situs peradaban Pulau Mansinam.

Ali Baham menegaskan pentingnya Pulau Mansinam sebagai simbol peradaban di Tanah Papua. Ia melihat potensi pulau ini sebagai aset wisata spiritual yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Gerakan Tanam Cabai di Papua Barat Dicanangkan untuk Atasi Krisis Pangan Nasional

“Pulau Mansinam dapat menjadi kebanggaan dan rumah sejarah dasar simbol peradaban di Tanah Papua. Pengembangannya dapat menjadi simpul pertumbuhan ekonomi. Kita ingin gereja dan masyarakat mandiri dalam mengelola apa yang mereka miliki,” jelas Ali Baham.

FGD ini juga menjadi momentum untuk mengevaluasi dan menata kembali Pulau Mansinam. Hal ini sejalan dengan penyusunan RPJPD Papua Barat 2025-2045, yang ingin memasukkan sektor agama sebagai aset wisata spiritual.

Selain Mansinam, Ali Baham juga mendorong pengembangan situs penyebaran agama di pantai Petrus Kafiar bagi masyarakat Arfak. Ia menyatakan kesiapan pemerintah untuk mendukung pengembangan situs-situs ini.

Baca Juga: Papua Barat Masuk Nominasi Paritrana Award, Ali Baham Sebut Itu Bukan Tujuan

“Kita harus menjaga kesucian Mansinam dan melindungi eksistensinya. Kita juga perlu mengungkap cerita di balik 42 tahun penginjilan dari Mansinam ke pantai Utara Arfak. Kerjasama semua pihak sangat dibutuhkan dalam pengembangan Pulau Mansinam,” tegasnya.

Kabid Kemitraan antar Lembaga Sinode GKI di Tanah Papua, Pendeta Carlos Mano, mengapresiasi FGD ini dan dukungan dari Ali Baham. FGD lanjutan akan diadakan untuk membahas rencana tindak lanjut pengembangan Pulau Mansinam.

Baca Juga: Ali Bahan Minta Perusda Terlibat dalam Program Perdagangan Karbon di Papua Barat

“Hal itu untuk menindaklanjuti hasil Sidang Sinode GKI Tanah Papua di Waropen yang menetapkan Mansinam sebagai situs religi. Kami ingin mengembangkan Pulau Mansinam dengan tetap menjaga eksistensi lingkungan dan masyarakat,” kata Pendeta Carlos Mano.

(ark)

Editor : Amatus Rahakbauw

Sinode GKI di Tanah Papua
Pejabat Gubernur Papua Barat
Ali Baham Temomgmere
Penjabat Gubernur Papua Barat
Pemprov Papua Barat

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *